Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

Lambang GMNI


Lambang GMNI berbentuk Perisai bersudut enam, atau tiga sudut diatas, dan tiga sudut dibagian bawah. Komposisi warna dua bidang Merah mengapit bidang Putih, tegak vertikal. Di tengah perisai terdapat lukisan Bintang Merah dengan Kepala Banteng Hitam sebagai pusat. Dibawah Bintang terdapat logo GMNI.Makna yang terkandung:
1.Tiga Sudut atas Perisai melambangkan Marhaenisme
2.Tiga Sudut bawah Perisai melambangkang Tri Dharma Perguruan Tinggi
3.Warna Merah berarti Berani, warna Putih berarti suci. Makna komposisi: Keberanian dalam menegakkan Kesucian.
4.Bintang melambangkan ketinggian cita-cita, serta keluhuran budi.
5.Kepala Banteng melambangkan Potensi rakyat Marhaen. Warna Hitam melambangkan keteguhan pendirian dalam mengemban tugas perjuangan.

LOGO GMNI

Logo GMNI berbentuk tulisan yang terdiri dari empat huruf yaitu huruf "G", "M", "N", "I" dengan komposisi sebagai berikut:
1.Huruf "G" yaitu kependekan dari kata "GERAKAN" ditulis dalam huruf Kapital (huruf besar)
2.Huruf "M" yaitu kependekan dari kata "MAHASISWA" ditulis dalam huruf kecil.
3.Huruf "N" yaitu kependekan dari kata "NASIONAL" ditulis dalam huruf kecil.
4.Huruf "I" yaitu kependekan dari kata "INDONESIA" ditulis dalam huruf Kapital (huruf besar) Penulisan tadi mengandung makna bahwa, Aspek GERAKAN dan INDONESIA merupakan elemen pokok yang harus ditonjolkan oleh organisasi GMNI, sementara aspek MAHASISWA dan NASIONAL hanya menunjukkan predikat yang mempertegas keberadaan organisasi GMNI.

MOTTO
Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang



Sejarah 


Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (disingkat GMNI) adalah sebuah organisasimahasiswa di Indonesia. Organisasi ini adalah sebuah gerakan mahasiswa yang berlandaskan ajaran Marhaenisme. GMNI dibentuk pada tanggal 22 Maret 1954 sebagai hasil gabungan dari tiga organisasi mahasiwa, masing-masing Gerakan Mahasiswa Marhenis, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia.



Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, atau disingkat GMNI, lahir sebagai hasil proses peleburan tiga organisasi mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi itu ialah:
  • Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Jogjakarta
  • Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya
  • Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia, berpusat di Jakarta.

Proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa mulai tampak, ketika pada awal bulan September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan pergantian pengurus, yakni dari Dewan Pengurus lama yang dipimpin Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo.
Dalam satu rapat pengurus GMDI yang diselenggarakan di Gedung Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk mempersatukan ketiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Keinginan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan kedua organisasi yang lain, dan ternyata mendapat sambutan positif.

Setelah melalui serangkaian pertemuan penjajagan, maka pada Rapat Bersama antar ketiga Pimpinan Organisasi Mahasiswa tadi, yang diselenggarakan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai sejumlah kesepakatan antara lain:
  • Setuju untuk melakukan fusi
  • Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi bernama "Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia" (GMNI).
  • Asas organisasi adalah: Marhaenisme ajaran Bung Karno.
  • Sepakat mengadakan Kongres I GMNI di Surabaya, dalam jangka waktu enam bulan setelah pertemuan ini.

Para pimpinan tiga organisasi yang hadir dalam pertemuan ini antara lain:
  • Dari Gerakan Mahasiswa Merdeka:
1. Slamet Djajawidjaja
2. Slamet Rahardjo
3. Heruman
  • Dari Gerakan Mahasiswa Marhaenis:
1. Wahyu Widodo
2. Subagio Masrukin
3. Sri Sumantri martosuwiignyo
  • Dari Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia:
1. S.M. Hadiprabowo
2. Djawadi Hadipradoko
3. Sulomo

daftar pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Mahasiswa_Nasional_Indonesia
situs resmi : 

Komentar

Postingan Populer