Cinta Dalam Mimpi ku




Tahun baru semangat baru dan membuka lembaran baru. Tadinya aku berfikir tahun baru kali ini sangat menyedih khan, Ternyata sebaliknya, sangat membahagia khan Dan menyenang khan. Semua yang membuat ku pusing, ternyata semua bisa di jalani dengan baik. Senang, senang dan senang. Sungguh tak terduga, semua  keinginan ku terkabul. Aku bertemu dengan orang yang ku sayangi. Amboi, senang rasanya. Walau hanya sebentar, tapi dya memanggil aku. Awalnya aku tak tau kalo itu adalah dya. Tapi ternyata itu dya, aku begitu gugup. Gugup dalam arti senang. Hmm, malam tahun baru yang begitu senang dan indah walau hanya sekejap mata.
Oh iya, aku belum memperkenal khan diri ku. Nama ku natasya dewi inggrid. Aku sering dipanggil Inggrid. Umur ku menginjak 17 tahun, aku masih kelas 3 sma, aku saat ini mempunyai pacar 2. Namun diantara mereka berdua, tidak ada yang ku sukai. Hanya untuk permainan ku semata.
Jam menunjukan tepat jam 5, waktunya ku bangun, karena aku tak ingin terlambat sekolah. Aku pun lekas turun dari kasur menuju kamar mandi. Hp ku tiba-tiba berbunyi, ternyata ada tlp masuk. Segera aku angkat, ternyata dari seseorang yang bawel yaitu Rumi. Dya ini sahabat ku disekolah yang paling cerewet dan bawel namun dya sangat asyik dan setia kawan.
“hmm, ada apa mi?” dengan suara masih terdengar baru bangun.
“woy bangun. Hari pertama sekolah dan semester baru ue malah belum bangun.” Dengan cerewetnya dya ngomong. “Gw dah bangun, gw baru mau mandi ue tlp gw, so gw ankat duech. Ada apa pagi-pagi jam segini tlp gw? Gk mungkin khan ue Cuma bangunin gw and ngomong kaya gitu?” jawab ku sambil melirik jam. ”hahaha. Gini yank, disekolah kita akan ada tanding basket 3 hari lagi. Jadi kita sebagai anak chilider harus menyiapkhan gerakkhannya. Nah ue sebagai kaptennya harus menyiapkhannya.” kata Rumi.
“oh ngomong masalah itu. Itu gw juga tau kali. Yaudah ya, gw mau mandi. Nanti gw telat lagi. Nanti kita ngomonginnya disekolah. Oce? Dah.” Tlp langsung ku tutup dan aku langsung siap-siap untuk berangkat kesekolahnya.
            “mah, Inggrid berangkat ya.” Sambil mencium pipi mama nya. “kamu ngga sarapan dulu?” panggil mamanya. “ngga mah, Inggrid takut telat. Tapi inggrid sarapan dimobil aja duech mah.” Sambil mengambil roti dan selainya. “dah mama papa. Inggrid berangkat ya, assalamualaikum.” Dengan mencium tangan kedua orang tuanya. “hati-hati ya sayang.” Seru mamanya. “ngga bareng papa nak?” tanya papanya. “ngga pah.” Sambil meninggalkhan ruang makan.
“Pak Parmo. Ayo kita berangkat, bawanya ngebut ya pak. Inggrid takut telat.” Seru ku. “Baik non.”
Sampai lah aku disekolah, aku turun dari mobil dan seperti biasa. Suara-suara nakal dari anak-anak cowo disekolah ku. Aku tidak memperdulikhannya. Biarlah mereka seperti itu, kenyataannya aku senang seperti itu. Namun, cowo yang aku taksir tidak bersekolah yang sama dengan ku. Dya ada disekolah yang hampir keseluruhannya cowo. Dya juga mempunyai band yang sudah cukup terkenal dikalangan anak ABG sekarang. Dya memegang gitar melodi. Di bandnya terdapat 5 orang, yaitu Rio sebagai vokalis, Lukman sebagai bass, Tofa sebagai drum, Rasya sebagai melodi, dan Dewa sebagai ritme.
Yah beginilah kehidupan ku. Aku bisa mendapatkhan apa pun yang ku ingin khan, namun aku paling takut jatuh cinta. Dulu aku dan dya berpacaran. Tapi aku memutuskhan dya karena aku takut jatuh cinta. Entah kenapa, aku merasa takut jatuh cinta dengannya. Aku hobby nyakitin perasaan cowo, tapi aku juga takut disakitin. Aku pun tak mengerti permainan rasa seperti ini dan apa mungkin ku bisa melupakhannya?.
Aku mempunyai geng disekolah, geng kami adalah beauti girl. Kami terdiri dari 5 orang. Yaitu Rumi, Santi, Bina, Chika dan aku. Kami adalah anggota dance dan chilider. Kami adalah cewe yang paling terkenal disekolah dan di idolakhan, bukan hanya disekolah ku saja, namun diluar sekolah pula. Banyak cowo yang datang hanya untuk menyatakan perasaan pada ku dan sahabat-sahabat ku, bagi ku mereka hanya mempermalukan diri mereka.
Disekolah ku juga ada cowo yang paling cakep dan terkenal. Dya tim basket, tapi tidak semua anak basket, hanya 5 orang cowo saja. Salah satunya adalah seorang kapten tim basket yang keren abis. Mereka tidak hanya pemain basket, tapi juga anak band. Band mereka juga terkenal dikalangan anak ABG. Namun ku tidak tertarik pada mereka.
“kenapa kamu bengong aja jenk?” kata Santi, membuat ku kaget. Karena aku keasyikan melamun.
“gw ngga apa-apa koq. Cuma pengen bengong aja. Abis gw bingung mau ngomong apa. Makanya gw dengerin omongan kalian aja. Sambil mikir gerakan yang nanti kita pake apa.” Jelas ku. Aku terpaksa berbohong.
“Udah dapat gerakkhannya?” tanya Santi. “Baru dikit. Cuma aku punya ide nhieyy.” “apa?” serentak anak-anak dengan penasaran. Mereka terlihat begitu lucu kalau aku membuat mereka penasaran. “gimana kalau gerakan chilidernya kita buat gerakan dance?” jelas ku.
            “Memang bisa?” jawab Chika dengan muka masih bingung. “Inget ngga video yang pernah gw kasih liat kekalian, tentang gerakan dance versi korea?” kata ku.
“Ya gw inget.” Kata rumi. “Kalau ngga salah grup mereka namanya after school khan?” jawab bina. “Ya bener banget. Mereka pake baju chilider khan? Nah digerakan mereka ada gerakan chilider dan dancenya khan? Kenapa kita ngga ikutin gerakan mereka? Oce ngga ide gw?”jelas ku dengan lantangnya.
            “Gw setuju.” Kata bina. “Memang ngga salah kita ankat Inggrid sebagai kapten kita.” Lanju Bina.
“hahaha” tawa kita sampai mengganggu yang lain yang terdapat dikantin sekolah ini. Tapi kita ngga peduli. Lagian mereka juga ngga marah, karena mereka ngga ada yang berani dengan kita. Tapi tak lama kemudian muncul gang cowo yang ku maksud itu.
            “Hai grid.” Sapa Vino. Vino adalah kapten basket yang selalu mendekati aku. Aku sempat risih olehnya, namun ku juga menikmatinya. Karena dya mau gw suruh-suruh. “Hai juga.” jawab ku dengan malesnya. “Udah siap dengan acaranya belum? 3 hari lagi loch” kata vino. “Udah.” Jawab ku singkat.
            Untung bel berbunyi, tanda sekolah sudah masuk. Akhirnya kami masuk kekelas. Pelajaran yang paling tidak ku sukai, yaitu ppkn. Gurunya bener-bener nyebelin, namun aku berpura-pura fokus dengan pelajaran itu. Padahal sama sekali aku ngga ngerti apa yang diterangkhan oleh guru itu. Akhirnya jam pelajaran usai dan waktunya pulang. Kami berlima akan pergi shoping untuk membeli kostum untuk acara nanti.
            Tiga hari kemudian. Ya, hari ini aku harus bisa fokus. Aku tidak menyangka, ternyata acaranya ada disekolah Rasya. Aku sangat kaget dan gugup dan pemain basketnya juga adalah mereka. Ya, aku harus tetap fokus agar bisa tampil dengan bagus.
“ grid, bukannya ini sekolah mantan lo khan?” kata santi. “Ya.” Sambil merapikhan penampilan ku agar aku terlihat cantik dan perfect. “Dya ikut tanding basket dengan kita khan?” Tanya santi. “Ya. Dalam permainan ini, sekarang mereka musuh kita.” Jawab ku. “waw, keliatannya seru nhieyy. Hahaha.” Canda Rumi. “gw yakin ue bisa grid.” Kata Chika. “lo cantik, lo pasti bisa buat dya takluk lagi ma lo” Kata Bina menyemangati aku. “Thanks guys. Kalian yang paling ngerti tentang gw.” Jawab ku. “jelas. Kita khan beuti girl, susah senang akhan selalu bersama. Hahaha.” Kata Rumi.
            “Yaudah guys sekarang kita harus kelapangan.” Kata chika. Tapi aku masih gugup untuk bertemu dya. “Kenapa sayang? Kamu gugup?” kata Bina. Aku hanya mengangguk. “Kamu jangan perlihatkhan kalau kamu masih sayang ma dya. Oce?” jelas Bina. “Maksih bin. Aku udah rapi belum?” kkata ku. “Udah koq. Kamu cantik banget. Hari ini kamu beda, lebih cantik dan menawan. Ayuks kita kelapangan. Siap?” Jelas chika dan sahabat-sahabat aku. Aku hanya bisa mengangguk.
            Akhirnya aku jalan menuju lapangan. Dalam perjalanan, banyak cowo yang meminta kenalan. Kami hanya tersenyum geli melihat tingkah laku mereka. Kami sampai lapangan, dan aku melihat Rasya. Rasya melihat kearah ku, dan dya melambaikhan senyum kearah ku. Hatiku rasanya bergetar dan gugup banget. Sekarang masih pertandingan antar sekolah laen. Setelah ini, sekolah ku melawan sekolahnya Rasya. Aku juga melihat teman-teman Rasya melambaikhan tangannya ke arah ku, aku hanya membalasnya dengan senyuman. Tiba-tiba Vino menepuk bahu ku. Aku kaget dibuatnya.
            “Nih minum dulu. Gw lihat kamu gugup grid. Ada apa dengan kamu?” kata Vino. “Ah perasaan kamu aja kali vin. Aku engga gugup koq.” Jawab ku sambil meminum minuman yang diberikan oleh Vino. Aku melihat kearah Rasya, ternyata Rasya masih melihat aku. Aku heran, tanpa sengaja aku senyum kearahnya. Dya pun membalasnya, dya juga berjalan menghampiri ku.
            “Hai grid.” Sapanya. “Hai” jawab ku sambil tersenyum. Anehnya kata-kata ku hanya bisa keluar satu atau dua kata saja. “Gimana kabar kamu grid?”.”baik” jawab ku. “siapa dya grid.” Kata Vino dengan nada tak bersahabat. “Dya sahabat aku. Oh iya kenalin sya, ini vino. Vin, ini Rasya.” Jawab ku, namun tampang vino masih tetap masih tidak bersahabat. “kita adalah musuh. Tim sekolah gw yang akan jadi pemenang, bukan sekolah lo.” Kata vino kearah Rasya.“grid aku kesana dulu ya. Kamu siap-siap, bentar lagi kita tanding.” Lanjut Vino kearah ku. “Ya.” Jawab ku dengan bingung. “pacar kamu grid?” tanya Rasya. “Bukan. Dya kapten basket dan sahabat aku.” Jelas ku. “keliatannya dya suka sama kamu tuch.” Kata Rasya. “ach mana mungkin, dya memang orangnya kaya gitu. Jangan dimasukin kehati ya.” Jelas ku. “Ya.” Jawab Rasya. “Hmm, aku mau latihan dulu ya, biar badan ku ngga kaku.” kata ku. “Oce. Hmm, kamu terlihat beda banget dan kamu tambah cantik, aku selalu tertarik dengan gaya tarik mu.” Dengan mengedipkhan matanya dan tersenyum sambil meninggalkhan tempat ku berdiri. Aku masih terbengong olehnya. Namun aku juga bahagia. Akhirnya aku tidak gugup lagi, aku sangat bersemangat. Waktu permainan berjalan, kami anggota chilider bersorak untuk menyemangati tim basket kita, dan aku mencuri pandang pada Rasya, saat itu pula Rasya melihat kearah ku dengan mengedipkhan matanya kearah ku. Aku benar-benar kaget dibuatnya. Rasya tampak cool dan keren banget dengan keringat yang mengaliri wajahnya yang membuat rambutnya  lebih indah. Dya benar-benar keren. Pertandinan selesai dan ternyata sekolah ku lah yang mendapat juara 1 dan sekolah Rasya juara 2. Kami sangat senang. Rasya tersenyum kearah ku dan aku menunduk karena malu. Tapi Vino melihat gelagat aku yang seperti ini dan membuatnya dya kesal.
            Aku masih tak menyangka dya berkata seperti itu. Aku seneng banget. Aku tak bisa melupakhan hal itu, seneng bangetz khan waktu dya bilang aku cantik. Aku bener-bener ngga nyangka. Seharian itu aku tersenyum-senyum sendiri. Sampai membuat orang yang disekeliling ku bingung oleh tingkah laku ku. Namanya juga jatuh cinta, ya seperti ini rasanya. Tapi aku juga takut mencintai dya. Intinya hari ini aku seneng banget.
Setelah ini aku harus bisa masuk juara dalam lomba dance untuk besok. Ya, aku harus fokus dengan urusan ku. Aku harus bisa menang. Kalau ngga salah besok juga band indie untuk memeriahkhannya. Tapi band indie tersebut masih dirahasiakhan, kalau tidak salah, band Vino juga diajak, tapi dya menolak, karena akan pentas di Bandung. Ya, besok ngga ada yang buat aku suruh-suruh duech. Tapi ngga apa-apa. Pokoknya besok aku harus menang.
“Sayang, bangun.” Ucap Bina. “Iya, bentar lagi.” Kata ku. “Kita khan mau lomba, lo mau tidur sampe jam berapa?” seru cHika. “Ya ampun, gw lupa. Sekarang jam berapa guys?” ucap aku. Aku bener-bener lupa kalau hari ini aku lomba. Aku langsung buru-buru masuk kamar mandi dan ganti pakaian. “ayo jalan.” Kata ku. Tapi mereka malah tertawa dan membuat  ku menjadi heran. “Kalian koq ketawa ? ada yang aneh ya?” ujar ku bingung. “Ngga ada yang aneh, Cuma kita ganti kostumnya disini. Jadi sampai sana kita Cuma beresin penampilan kita.” Ujar Rumi. “Hahaha kamu tuch, makanya jangan mikirin cowo itu aja. Dasar ya.”seru santi.
“Iya dech.” Kata ku dengan nada tak semangat. “sini aku dandanin.” Kata Santi. “kenapa kita ngga kesalon aja?” Tanya ku heran. “itu pasti sayang.” Jawab Bina. “Tapi sekarang kamu diem dulu. Kita-kita ingin membuat mu cantik dengan cara kita sendiri.” Lanjutnya. Aku menuruti saja apa maunya mereka. Toh aku juga ngga rugi ini.
            “Sayang, kamu cantik banget. Liat dech.” Ucap Bina dan kawan-kawan. Aku melihat kekaca, aku pun takjub melihatnya, ternyata baju dance ini bener-bener cocok. Pilihan teman-teman ku memang hebat, mereka sungguh baik banget. Aku tak sengaja mengeluarkhan air mata ku, sampai teman-teman ku heran dan khawatir.
            “Kenapa? Koq nangis? Kamu ngga suka ya?” ucap Santi dan kawan-kawan. “ngga koq. Aku malah seneng banget. Aku seneng banget mempunyai sahabat seperti kalian yang peduli dan care ma gw. Makasih banget ya. Yaudah sekarang kalian siap-siap. Aku ngga mau kalau kita sampe gagal. Untuk masa depan kita.” Kata ku. “Untuk masa depan kita. Semangat.” Sorak kita semua.
            Akhirnya sampai juga ditempat tujuan tersebut. Dan aku tak menyangka, disini banyak banget penonton dan juri-juri ternama. Aku masuk keruang rias, ternyata acara sudah dimulai. Dibuka oleh band-band indie, setelah itu acara lomba dance dimulai. Waktu aku sedang latihan diruang itu, aku mendengar suara musik band yang sudah ku hafal banget.
            “Bukan kah ini lagu bandnya Rasya? Ngga mungkin khan Rasya ada disini?” tanya ku kepada sahabat-sahabat ku. “gw liat dulu.” Rumi berlari keluar untuk melihatnya. “apa aku yang lagi memikirkhan dya ya?” tanya ku lagi. “Tunggu dulu, kita tunggu rumi.” Jawab Chika. “Hosh hosh hosh. Ternyata dugaan lo bener grid. Itu bandnya Rasya.” Ucap Rumi. “Serius?” tanya ku. ”Suer dech gw ngga bohong.” Jawab Rumi. “teruz sekarang gimana nhieyy? Aku gugup banget.” Tanya ku lagi.
            “lo tunjukin ke dya, kalau lo hebat dan bisa. Kita harus berusaha. Inget khan kata-kata mu waktu itu? Dya pernah ngomong sesuatu ma lo. Nah sekarang lo harus lebih hebat lagi. Lo bisa grid.” Ucap Rumi.
            Bener juga kata rumi. Aku ngga boleh nyerah. Harusnya, aku lebih semangat. Apalagi dya menonton. Oke, akan ku tunjukan kehebatan ku.
“Bener apa kata kalian. Aku bisa dan ngga akan gugup.” Kata ku dengan tegas dan yakin. “Nah gitu donk. Ayo kita keluar sekarang.” Sinta senang mendengarnya.
            Kita pun keluar, dan rasya dan teman-temannya menyapa kami. “Semangat ya. Kalian pasti bisa. Oke grid.” Ucap teman-teman Rasya. “Thanks.” Balas ku. Rasya hanya tersenyum pada ku dengan begitu manisnya. Dan dya berbisik ditelingaku dengan kata “Kamu selalu cantik dan hebat dimataku. Aku tak pernah melupakan mu.” Aku pun kaget mendengarnya dan dya hanya tersenyum pada ku. Dan akhirnya beuti girl dipanggil untuk dance diatas pangggung tersebut. Agak sedikit gugup, tapi aku yakin aku bisa dan akan mengalahkhan kontestan yang lainnya. Ya aku bisa. Musik tlah mulai, kami melakukan gerakan dengan cepat tapi santai, kami melakukannya dengan rileks. Ternyata penonton dan juri begitu terkesima malihat gerakan kita.
            Akhirnya musik tlah selesai dan  kami turun. Aku melihat teman-teman Rasya menunggu kita turun. “Kalian benar-benar bagus.” Ucap Rio. “Makasih.” Jawab ku. Aku melihat-lihat mereka semua. Koq aku merasa ada yang kurang satu. Ya, aku yakin. Rasya tidak ada diantara mereka. “Siapa yang ciptain gerakannya?” Tanya Tofa. “Siapa lagi kalau bukan permaisuri kita.” Jawab Chika. “permaisuri?” Dewa dan Tofa. “Siapa permaisuri yang kalian maksud?” Tanya Lukman. “Permaisuri kita yaitu… Inggrid.” Jawab Rumi dan Sinta.
            “Maksud kalian permaisuri hati?” Tanya Rasya sambil berjalan mengarah kemari dengan membawa plastik. “Permaisuri dalam hal apa pun.”Jawab Bina. “Pangerannya siapa?” tanya Rio. “Tanya aja sama anaknya.” Jawab Rumi. “Siapa pangerannya grid.” Tanya Rio. “hmm, siapa aja dech yang mau.” Jawab ku sambil tertawa.
            “Aku boleh jadi pangeran hatimu ?” Tanya Rasya. Aku kaget bukan main. “hmm, terserah, kalau bisa meyakinkan hati ku.” Jawab ku singkat.
            “Aku cinta kamu, kamu mau jadi pacar ku?” tanya Rasya. “kita khan udah pacaran. Untuk apa lagi?” jawab ku. “Aku selalu dan selalu mencintaimu. Aku tak bisa melupakan mu. Maukah kamu menjadi pacar ku yang kedua kalinya?” tanya Rasya dengan bersungguh-sungguh. Aku hanya diam tak mengucapkhan kata-kata apa pun. Mulut ku seperti terkunci tak bisa mengeluarkan kata apa pun. Hati ku menjerit ya.
            “Kamu terima apa pun yang ku berikan jawabannya?” tanya ku. “ya aku terima. Kamu mau jadi pacar ku?” ucapnya. “Kalau aku ngga mau jadi pacar kamu gimana?” tanya ku. “kenapa?” Ucapnya. “aku .. aku .. aku .. ya aku siap jadi pacar mu. Tapi aku ngga mau seoerti yang dulu lagi.” Kata ku dengan menunduk khan kepala ku. “benar kah?” tanyanya lagi. “Ya” jawab ku.
            Pengumuman pemenang lomba pun sudah keluar. Aku mendapat juara 2. Bagi kami itu sudah sangat menyenangkan dan bagi ku, dalam lomba kali ini begitu terkesan untuk ku. Aku mendapat khan seseorang yang ku sayang dan aku akan memutuskan pacar-pacar ku yang tak berguna itu. Hari ini aku benar-benar bahagia. Tahun yang menyenang khan. Aku mendapat khan cinta ku dan semua sahabat-sahabat ku. Kalian lah yang selalu ku sayang.
selesai

Komentar

Postingan Populer